Langsung ke konten utama

Postingan

Kamis, 8 Maret 2018

Hari ini aku bangun pagi-pagi lagi. Pukul 05.12 sudah bergegas mandi dan pukul 06.12 sudah ada di warung makan texas, sarapan pagi. Perjalanan dari kos-texas sejuuukk, pohon-pohon di depan lap. realino masih sedikit lembab... Bau udara pagi itu bedaa, bawaanya bikin hati senang dan pengen joget-joget. Aku mauuu tua dan hidup seperti tiap hari pukul 06.12 perjalanan kos-texas. Sejuk, wangi dan gembiraaa. Selama perjalanann akuuu membayangkan hidup samaa kamu. Kita bangun sekolah ditengah sawah, sambil main gitar di teras depan.. aku pakai rok polkadot merah, nari-nari sambil tertawa lebar. Semesta punya kita, pagi-pagi kita selalu disambut pohon rindang seperti di depan realino. Aku ingin tua, hidup bahagia dengan seseorang yang juga tahu bagaimana menghargai ibu bumi 06.37 Saatnya otw ke kampus. Yeay, lewat pohon rindang lagiiii 
Postingan terbaru

Ingin Segera Lulus, September 2018

Selamat pagi, Terima kasih pagi ini sejuk Penghilang lara setelah seminggu yang suntuk Lama aku abai, Rupanya pohon di teras semakin rindang Gerbang biru yang dulu gagah, telah berkarat dan usang. Juni tiga tahun lalu, pedagang kaki lima tak seramai sekarang.. hanya ada gerobak mie ayam dan satu warung tenda biru. Sunyi itu sudah sirna Kini, wajah-wajah baru bermunculan Menyapa kaku dan canggung..rumah ini makin asing Tiga tahun telah berlalu... Hari-hari di Pringgodani kelak akan jadi cerita. pahit manis menempah pribadi baja Aku akan segera bergegas Aku mau berpetualang lebih jauh lagi. ingin segera lulus, 2 september 2018

Menciptakan Bahagia Sendiri!

Kadang terpikir nggak sih, kalau semua yang ada di bumi ini, bukan sekedar ornamen yang nggak artinya? Ya, pasti semuanya punya makna; semuanya punya energi. Hukum tarik menarik mengatakan bahwa segala sesuatu yang berenergi akan selalu membentuk suatu kesatuan ‘’kemiripan menarik kemiripan.’’ Dan, hukum tarik menarik ini juga berlaku dalam tubuh kita. Hukum ini beroperasi pada pikiran karena pikiran juga merupakan energi. Jadi jangan anggap sepele dengan ‘’kekuatan pikiran.’’ Sugesti yang otak kita ciptakan bisa menentukan apa yang akan terjadi. Contohnya: ‘’Aku akan mabuk dalam perjalanan kali ini’’, kemudian kamu betulan muntah-muntah selama perjalanan. Percaya atau tidak, semuanya berpusat dari kekuatan pikiran. Maka tak salah jika muncul suatu pernyataan yang mengatakan ‘’Hati yang gembira adalah obat yang manjur’’. Kebagaian hati adalah produk dari pikirian kita yang selalu berpikir baik. Kalian pasti pernah dengar kan, cerita orang tua yang bisa langsung sehat k

Aku,21

Aku terlalu banyak dipusingkan oleh yang bukan aku. Aku tidak menjadi aku? atau, Aku belum menemukan aku? Hei, tapi aku janji untuk selalu tumbuh!  Iya, kepala ini isinya bimbang mimpi dan segala harap, sudah penat hanya jadi angan Aku tak mau jadi manusia gamang lihatlah, sejauh apa aku berkembang. aku diusia 5, apakah kau bangga melihat aku yang sekarang sudah 21? Yogyakarta, 26 Januari 2019 setelah kemarin merayakan hari kelahirian

Rabu, 8 Agustus 2018

Sulit aku merangkai kata menjelaskan perasaan-perasaan ini. Gelisah, tak sabar, letih, juga jengkel. Akhirnya, aku memilih diam. Menelan kembali penat yang harus ku olah sendiri. Sudah beberapa hari ini, setelah kepulanganku dari Kenteng yang sejuk dan penuh canda tawa dengan teman KKN, aku kembali pada rutinitas kampus, HMPS dan wajah-wajah yang membosankan itu lagi. Tak sesederhana tanggung jawab akademik atau kegiatan orginisasi saja. Penat ini memuncak sampai ke ubun-ubun. Aku ingin bebas, aku ingin berkelana. Sementara, perjalanan 4 bulan harus dihadapi. Berat dan membosankan. Aku ditelfon pukul 12.00, mendadak. Tak terlalu lama. Hanya sekedar tukar cerita tentang kegiatan hari ini. Aku tak tahu bagaimana menjelaskan perasaanku. Aku ingin sekali mengadu. Perbincangan kami terasa hambar, meski aku tahu ia juga menanggkap ada sesuatu yang salah. Ketir dalam hatiku, suara itu mengundang perasaan melankolis, ia adalah satu dari alasan aku menganggap dun

A Good Daughter

A Good Daughter Jati Theresia Moranca Siregar My birth was their prayer . Vat er sa id I was a D oyenne, Mutter s aid I was a Lilium Casa Blanca . Mutter was a beautiful soul that watered me to be a good lady. She always took good care my hair before I got sleep and hug ed me warmly . She taught me how to be grateful even though we never had a salmon as our lunch or turkey as our diner.  Vater was a knight that order ed me to be a strong as steel. He t aught me to dance in the rain and scream ed against the sound of thunder. I was a free man, he s aid . I gr e w like a flower that was treating with different types of fertilizers, I absorb ed that all and happy to ha d been treated. I knew they love d me and I love d them so much more. My age was already 25 years old, and now we were 990.5 km apart, so here I grew as a flower that they asked. I used my lipstick and inlaid a power on my face, I stopped when I saw darkness around my eyes . “ You

Ditulis selagi menunggu rapat BEM

Dulu, disentil aku sakit dicubit aku meringis ditampar aku meraung-raung  lalu, waktu mengajakku melalang buana didamparkannya aku sembarang tempat kakiku gemetaran,  tanganku tak tau mau meraih siapa ku pelajari langit-langit  mencari titik dimana aku berasal aku panik namun, terus ku dikte otakku untuk selalu gembira namun sayang, aku bukan Buddha  mengumpat menjadi wajar meneteskan air mata terlampau sering  lama-lama aku sadar,  aku tak mau selamanya jadi lembek dan lemah aku adalah benteng untuk diriku sendiri aku percaya semesta menitipkan hall besar untuk jiwa besar untuk pribadi tangguh aku merasakan karena aku terpilih silahkan, uji aku jadi baja aku mau ditempah aku membuka diri untuk diasah  Yogyakarta, 15 Desember 2017 pict source : http://moonwomanrising.typepad.com/